Kamis, 14 April 2011

Nabi Muhammad SAW Pemimpin Terhebat dan Terbaik Sepanjang Masa

Nabi Muhammad merupakan tokoh yang paling saya kagumi, dan sesuai dengan ajaran agama yang saya anut dan cintai yaitu islam. Muhammad merupaka sosok teladan dan contoh yang baik bagi semua umat manusia. Ia memiliki sifat-sifat yang sangat terpuji, sehingga ia diangkat sebagai wali Allah SWT dan sebagai Nabi/Rasul akhir jaman. Ia lahir pada Rabiul awal Tahun Gajah, yaitu sekitar tahun 570 M. Muhammad lahir di kota Mekkah, di bagian Selatan Jazirah Arab, suatu tempat yang ketika itu merupakan daerah paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni, maupun ilmu pengetahuan. Ayahnya, Abdullah, meninggal dalam perjalanan dagang di Yatsrib, ketika Muhammad masih dalam kandungan. Ia meninggalkan harta lima ekor unta, sekawanan biri-biri dan seorang budak perempuan bernama Ummu Aiman yang kemudian mengasuh Nabi.
Ibunda Muhammad meninggal ketika ia berumur 6 tahun, setelah ibunya meninggal, Muhammad dijaga dan tinggal bersama kakeknya, Abdul al-Muththalib. Tidak lama kemudian kakeknya juga meninggal, sehingga ia dijaga oleh pamannya, Abu Thalib. Saat tinggal bersama pamannya inilah ia mendapatkan tugas untuk menggembala kambing-kambingnya disekitar Mekkah dan selalu menemani pamannya berdagang ke negeri Syam (Suriah, Libanon dan Palestina). Selain dengan kesibukannya berdagang, Muhammad juga mulai mempelajari ilmu bela diri dan memanah, begitupula dengan ilmu untuk menambah keterampilannya dalam berdagang. Beliau sering menemani pamannya berdagang ke arah Utara dan secepatnya tentang kejujuran dan sifat dapat dipercaya Muhammad dalam membawa bisnis perdagangan telah meluas, membuatnya dipercaya sebagai agen penjual perantara barang dagangan penduduk Mekkah.
Berkat keuletan dan kegigihannya, muhammad menjadi pedagang yang cuku terkenal, sehingga salah satu pedangan yang sangat terkenal yaitu Khadijah menjadi tertarik akan keahliannya didalam berdagang. Khadijah meminta Muhammad untuk membawa barang-barang dagangannya dalam perdagangan. Muhammad dijanjikan akan dibayar dua kali lipat dan Khadijah sangat terkesan dengan sekembalinya Muhammad dengan keuntungan yang lebih dari biasanya. Khadijah yang berstatus janda itu sangat terpesona akan keuletan dan kegigihan Muhammad dalam berdagang dan akhirnya Muhammad juga jatuh cinta kepada Khadijah kemudian mereka menikah. Pada saat itu Muhammad berusia 25 tahun sedangkan Khadijah mendekati umur 40 tahun, tetapi ia masih memiliki kecantikan yang menawan. Perbedaan umur yang sangat jauh dan status janda yang dimiliki oleh Khadijah, tidak menjadi halangan bagi mereka, karena pada saat itu suku Quraisy memiliki adat dan budaya yang lebih menekankan perkawinan dengan gadis ketimbang janda. Walaupun harta kekayaan mereka semakin bertambah, Muhammad tetap sebagai orang yang memiliki gaya hidup sederhana, ia lebih memilih untuk mendistribusikan keuangannya kepada hal-hal yang lebih penting. Muhammad lebih sering menyisihkan sebagian dari hartanya untuk orang-orang yang kurang mampu. Ia selalu memperhatikan keadaan orang disekitarnya, ia tidak pernah tenang jika ada orang yang berada disekitarnya sedang menderita.
Pada saat Muhammad berumur 35 tahun, ia bersatu dengan orang-orang suku Quraisy dalam perbaikan Ka'bah. Ia pula yang memberi keputusan di antara mereka tentang peletakan Hajar al-Aswad di tempatnya. Sebelumnya telah terjadi perdebatan diantara suku-suku Quraisy tentang siapa yang berhak untuk meletakkan batu suci Hajar al-Aswad. Setiap kepala suku berniat untuk menjadi peletak batu suci tersebut sehingga hal ini menimbulkan polemik diantara mereka. Muhammad dengan arif dan bijaksana menjadi penengah dan pemecah masalah tersebut. Pada suatu hari ia mengumpulkan semua kepala suku yang berniat ingin meletakkan batu tersebut, setelah itu ia mengambil selembar kain besar dan meletakkan batu tersebut diatasnya. Kemudian ia menginstruksikan semua kepala suku untuk memegang setiap sudut kain dan mengangkat kain tersebut. Sungguh pintar dan cerdik Muhammad, dengan mudah ia telah memecahkan dan menyelesaikan masalah yang sangat rumit tersebut. Sejak saat itulah ia sangat masyhur di antara kaumnya dengan sifat-sifatnya yang terpuji. Kaumnya sangat mencintainya, hingga akhirnya ia memperoleh gelar Al-Amin yang artinya "orang yang dapat dipercaya".
Muhammad  didalam kesehariannya hidup dengan cara amat sederhana dan membenci sifat-sifat angkuh dan sombong. Ia menyayangi orang-orang miskin, para janda dan anak-anak yatim serta berbagi penderitaan dengan berusaha menolong mereka. Ia juga menghindari semua kejahatan yang biasa di kalangan bangsa Arab pada masa itu seperti berjudi, meminum minuman keras, berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga ia dikenal sebagai As-Saadiq yang memiliki arti "yang benar". Pada masa itu bangsa Arab tidak memeluk agama kecuali penyembah berhala atau kita kenal dengan kepercayaan animisme dan dinamisme. Meskipun sebagian besar di Mekkah masih tidak mengenal Tuhan, tetapi ada sejumlah kecil pemeluk-pemeluk Agama Yahudi dan Nasrani, dan besar kemungkinan dari merekalah Muhammad untuk pertama kali mendengar perihal adanya satu Tuhan Yang Maha Kuasa, yang mengatur seantero alam. Tatkala dia berusia empat puluh tahun, Muhammad yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa ini menyampaikan sesuatu kepadanya dan memilihnya untuk jadi penyebar kepercayaan yang benar.
Karena perilaku masyarakat yang masih belum mengenal pendidikan dan cenderung primitif, di Kota mekah pada saat itu sering terjadi kekerasan dan pertempuran, sehingga pada saat berumur 40 tatun, ia sering menyendiri ke Gua Hira' sebuah gua bukit sekitar 6 km sebelah timur kota Mekkah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal An Nur. Ia bisa berhari-hari bertafakur dan beribadah disana dan sikapnya itu dianggap sangat bertentangan dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut dan di sinilah ia sering berpikir dengan mendalam, memohon kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan yang sedang terjadi di daerahnya. Pada suatu malam ketika Muhammad sedang bertafakur di Gua Hira, Malaikat Jibril mendatanginya. Jibril membangkitkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya. Ia diminta membaca. Ia menjawab, "Saya tidak bisa membaca". Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap sama. Akhirnya, Jibril berkata:
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya(Al-Alaq 96: 1-5).
Kejadian itulah yang merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Muhammad. Setelah peristiwa yang terjadi di Gua Hira tersebut, dengan rasa ketakutan dan cemas Muhammad pulang ke rumah dan berseru pada Khadijah untuk menyelimutinya, karena ia merasakan suhu tubuhnya panas dan dingin secara bergantian. Setelah hal itu lewat, ia menceritakan pengalamannya kepada sang istri. Sebagai seorang istri yang baik, Khadijah berusaha menenangkan hati suaminya, Khadijah mengajak Muhammad mendatangi saudara sepupunya, yaitu Waraqah bin Naufal, yang banyak mengetahui sejarah tentang nabi terakhir dari kitab-kitab suci Kristen dan Yahudi. Mendengar cerita yang dialami Muhammad, Waraqah pun berkata, bahwa ia telah dipilih oleh Tuhan menjadi seorang nabi. Kemudian Waraqah menyebutkan bahwa An-Namus al-Akbar (Malaikat Jibril) telah datang kepadanya, kaumnya akan mengatakan bahwa ia seorang penipu, mereka akan memusuhi dan melawannya karena ia telah mengada-ada dan tanpa bukti yang jelas.
Secara berangsur-angsur wahyu turun kepadanya dalam jangka waktu 23 tahun. Wahyu tersebut telah diturunkan menurut urutan yang diberikan Muhammad, dan dikumpulkan dalam kitab bernama Al Mushaf yang juga dinamakan Al- Quran (bacaan). Kebanyakan ayat-ayatnya mempunyai arti yang jelas, sedangkan sebagiannya diterjemahkan dan dihubungkan dengan ayat-ayat yang lain. Sebagian ayat-ayat adapula yang diterjemahkan oleh Muhammad sendiri melalui percakapan, tindakan dan persetujuannya, yang terkenal dengan nama As-Sunnah. Al-Quran dan As-Sunnah digabungkan bersama merupakan panduan dan cara hidup bagi "mereka yang menyerahkan diri kepada Allah", yaitu penganut agama Islam.
   Kurang lebih selama tiga tahun Muhammad hanya menyebarkan agama Islam terbatas pada kawan-kawan dekat dan kerabatnya. Ketika memasuki tahun 613 dia mulai tampil di depan publik. Begitu dia sedikit demi sedikit punya pengikut, para penguasa-penguasa Mekkah pada saat itu memandangnya sebagai orang berbahaya, pembikin onar. Di tahun 622, cemas terhadap keselamatannya, Muhammad hijrah ke Madinah, kota di utara Mekkah berjarak 200 mil. Di kota itu dia ditawari posisi kekuasaan politik yang cukup meyakinkan. Peristiwa hijrah ini merupakan titik balik penting bagi kehidupan Nabi. Di Mekkah dia susah memperoleh sejumlah kecil pengikut, dan di Madinah pengikutnya makin bertambah sehingga dalam waktu yang sangat cepat dia dapat memperoleh pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Pada tahun-tahun berikutnya sementara pengikut Muhammad bertumbuhan bagai jamur, serentetan pertempuran pecah antara Mekkah dan Madinah. Peperangan ini berakhir tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Muhammad, kembali ke Mekkah selaku penakluk. Sisa dua setengah tahun dari hidupnya dia menyaksikan kemajuan luar biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab memeluk Agama Islam. Dan tatkala Muhammad wafat tahun 632, dia sudah memastikan dirinya selaku penguasa efektif seantero Jazirah Arabia bagian selatan.
   Muhammad merupakan orang yang pertama menaklukkan Kekaisaran Persia dan Romawi yang pada saat itu terkenal dengan kehebatan dan kekuatannya didalam pertempuran. Muhammad dengan kepemimpinan berhasil menyatukan seluruh arab yang pada saat itu sangat kecil jika dilihat dari kekuatan pasukan tempurnya. Suku-suku di Arab yang sebagian besar berasal dari suku Badawi punya tradisi turun-temurun sebagai prajurit-prajurit yang tangguh dan berani. Tapi, jumlah mereka tidaklah banyak dan senantiasa tergoda perpecahan dan saling melabrak satu sama lain. Itu sebabnya mereka tidak bisa mengungguli tentara dari kerajaan-kerajaan yang mapan di daerah pertanian di belahan utara. Tetapi berkat kepemimpinan yang hebat dari Muhammad, orang pertama dalam sejarah serta berkat dorongan kuat kepercayaan kepada keesaan Tuhan, pasukan Arab yang kecil itu berhasil menjadi salah satu pasukan yang cukup kuat serta sangat ditakuti dan disegani oleh bangsa-bangsa lain.
   Dilihat dari jumlah dan ukuran, sudah terlihat jelas bahwa Arab tidak bakal mampu menghadapi musuh-musuh yang ada pada saat itu. Tetapi pada saat di medan pertempuran, pasukan Arab begitu membara semangatnya dengan sapuan kilat dapat menaklukkan Mesopotamia, Siria, dan Palestina. Pada tahun 642 Mesir direbut dari genggaman Kekaisaran Byzantine, dan sementara itu bala tentara Persia dihajar dalam pertempuran yang amat menentukan di Qadisiya tahun 637 dan di Nehavend tahun 642. Muhammad didalam kepemimpinannya juga memberikan kepercayaan dan pengetahuannya kepada para sahabat-sahabatnya. Hal itu dapat dilihat dari penaklukan besar-besaran di bawah pimpinan sahabat Nabi dan penggantinya Abu Bakar dan Umar ibn al-Khattab, pada tahun 711, pasukan Arab telah menyapu habis Afrika Utara hingga ke tepi Samudera Atlantik. Dari situ mereka membelok ke utara dan menyeberangi Selat Gibraltar dan melabrak kerajaan Visigothic di Spanyol, sungguh hal ini merupakan satu bukti keberhasilan Muhammad sebagai seorang pemimpin.
   Selama pertempuran, Muhammad selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, ia selalu memberikan kesempatan untuk hidup bagi para tawanan, orang yang telah menyerah didalam peperangan. Sangat banyak sekali para musuh-musuh Muhammad yang telah sadar dan bertobat dengan menganut agama Islam. Hal tersebutlah yang membuat Muhammad menjadi orang yang sangat dipuji akan akhlak budi pekertinya. Berawal dari penaklukan-penaklukan itulah, kita ada saat ini merasakan dampak baiknya, yaitu penyebaran agama Islam di seluruh penjuru dunia, jutaan penganut Islam bertebaran di Afrika, Asia Tengah, lebih-lebih Pakistan dan India sebelah utara serta Indonesia. Di Indonesia, Agama Islam yang baru itu merupakan faktor pemersatu setiap manusia.

Manusia hidup di dunia ini tidak ada yang abadi, begitu pula Muhammad. Meskipun ia adalah manusia pilihan Allah SWT, tetapi ia tidak terlepas dari kodrat sebagai manusia yaitu tetap akan menerima kematian. Hampir semasa hidupnya Muhammad berjuang demi Tuhan, agama, dan umatnya. Ia berjuang tanpa mengenal lelah dan letih, apapun ia korbankan demi kepentingan bersama. Sebelum menghabiskan sisa umurnya, Muhammad sempat menderita sakit dan tidak lama kemudian pada hari Senin 12 Rabiul Awal 11 H tepat pada usia 63 tahun lebih 4 hari, ia menghembuskan nafas terakhirnya. Seluruh umutnya sangat terpukul dengan kepergian pemimpin yang sangat dicintai ini. Tetapi semua pengorbanan dan perjuangannya tidaklah sia-sia begitu saja, ia berpesan kepada sahabat dan pengikut-pengikutnya untuk tetap berjuang sesuai dengan jalan yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Mungkin disinilah dapat kita lihat bersama, bahwa Muhammad merupakan pemimpin yang terhebat dan terbaik sepanjang masa, buah hasil perjuangan-perjuangannya masih dapat kita nikmati sampai pada saat ini. Dan satu hal lagi, Nabi Muhammad merupakan pemimpin yang sukses bukan hanya dalam masalah duniawi tetapi juga pemimpin yang sukses untuk agama atau surgawi. Assyhaduallahillahaillaullah, waasyhaduannamuhammadarrasullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar